SAYA GROGI!

Senin, Desember 14, 2015
"Jangan menerangkan secara detil, Bu. Anak-anak akan bosan. Beri mereka kejutan..."
Itu nasehat Pak Sukri, guru senior di STM.

Saya masih sering merasa mati gaya. Bingung dan canggung menghadapi mereka.

Contohnya begini.
Suatu waktu, kami tidak bisa menggunakan kelas biasa. Setelah berkeliling, akhirnya kami menempati satu ruang lab.
Ruangan cukup sempit, tidak bermeja. Hanya ada kursi bermeja sebelah kanan (yang biasa dipakai kuliah) yang berjajar tidak rapi.

Anak-anak duduk berdesak-desakan.

Saya memberikan test. Setelah test, saya langsung mengajak anak-anak mengoreksi. Celetukan-celetukan ramai terdengar. Suara saya kalah cetar dengan suara mereka.

Satu dua celotehan terdengar kasar dan sangar.
"Kalian itu..," kata saya. Saya diam sejenak, menunggu reaksi mereka. Tiba-tiba kelas senyap. Anak-anak yang duduk di depan memandang saya. Yang duduk di barisan belakangnya memiringkan badannya, memandang saya leka-lekat.
Ada suara kursi bergeser, dan muncul kepala-kepala lain, para siswa yang duduk di deretan paling belakang.
"Kalau komen, mbok yang bagus. Kata-katamu yang buruk itu akan kembali pada diri sendiri," kata saya.

Selama beberapa saat, suasana sepi. Kepala-kepala itu belum bergeser. Mereka masih memandang saya, mungkin menunggu kelanjutan 'pidato' saya.

Dipandangi dengan cara begitu, saya jadi grogi. Hihihi.

Tidak ada komentar:

Ibu Guru Umi. Diberdayakan oleh Blogger.