PAK YASIR DAN ISTERINYA

Senin, Desember 14, 2015
Nafas itu diangkat satu-satu. Ia tampak lelah dan payah.
Kerut kesakitan menari-nari di hidung, pipi, dan mata.
Suara terbata-bata mengeja maaf.

Sa ng suami menunduk setia di sebelahnya, melafazkan asmaNya
Jika mereka bertemu tatap, mata itu melembut. Mengalirkan kasih, kekuatan dan pengharapan.
Sembuh ya, Dik.
Kuat. Kita pulang. Semangat.






Tangan sang isteri terangkat, dan menyentuh wajah suami. Mereka bercakap dengan bahasa cinta dan doa.

Saya sibuk melap tetes demi tetes yang tak terbendung.

Potret kasih dan ketulusan suami tergelar live di depan kami semua.
Mereka, pasangan suami isteri itu, sungguh istimewa.
Semoga Allah pertemukan di syurga kelak.

Catatan:
Sang isteri meninggal sekitar sepekan kemudian. Innalillahi wa innaIlaihi rajiun...

Tidak ada komentar:

Ibu Guru Umi. Diberdayakan oleh Blogger.