TUKAR GULING
05 Agustus 2009
"Aku tidur sini!" rengek
Damar, 4 tahun. Dia telungkup di atas kasur wangi. Wangi melati. Wangi
pengantin.
"Tidak boleh, Damar. Tidur
sama Ibu saja, yuk?"bujuk ibunya.
"Aku tidur sama tante Elis ajaa...," Damar
mencoba nego. Malam-malam sebelumnya dia lebih sering tidur dengan Tante Elis
dari pada dengan ibunya sendiri. Kadang-kadang Vera, salah seorang sepupunya,
juga tidur bersama Tante Elis.
"Tidak bisa. Sekarang Tante
Elis ada temannya, Paman Hari. Ayuk, sama ibu dan dek Vera."
"Tidak mau...,"Damar
tetap ngotot.
"Bagaimana kalau dengan Tante
Meika? " bujuk ibunya lagi. Tante Meika adalah adik Tante Elis. Damar
bergeming. Akhirnya ibunya mengangkat paksa. Damar menurut sambil
bersungut-sungut.
Beberapa hari, Damar dan Vera
mencoba mencuri-curi perhatian tante Elis .
Berusaha mengajaknya bermain bersama. Membaca buku bersama. Bermain lego
bersama. Sesekali Tante Elis dan Paman Hari ikut bersama Damar dan Vera. Tapi
mereka lebih sering pergi naik sepeda motor. Berjalan-jalan. Dan DAmar tidak
diajak. Padahal dulu Damar sering diajak Tante Elis pergi. Rapat di masjid,
berkunjung ke rumah ustadzah Neni. Belanja di Mitra. Ke pasar beli serabi.
Pokonya banyak hal menyenangkan dilakukan bersama.
Damar dan Vera kehilangan Tante Elis . Mereka tidak suka.
Terutama pada paman Hari. Semua ketidaknyamanan ini gara-gara dia!
Hari ini, mereka mendapat
kesempatan makan siang bersama. Tante Meika menyuapi Damar dan Vera.
"Tante...,"damar
memanggil. Tante Elis tersenyum.
"Aku mau ke toko buku...,"
kata Damar.
"Oh ya? Asyik dong. Sama
ibu?" tanya Tante Elis .
"Sama Tente Elis !" kata
Damar. Riang.
"waaahh, Tante tidak bisa,
sayang," sesal Tante Elis.
"Tante mau kemana?" Vera
penasaran.
"Bagaimana kalau perginya sama
Tante Meika saja?" Damar tidak menyahut. Tampak betul dia kecewa. Paman
Hari hanya tersenyum-senyum saja.
"Paman..,' kali ini Vera yang
bicara.
"Besok Paman nikah sama Tante
Meika saja, ya?" lanjut Vera. Semua, kecuali Damar, terkejut.
"Iya, kan
kemarin sudah jadi manten sama Tante Elis .
Besok, gantian mantenannya sama Tante Meika... Ya, Paman?"
Paman Hari bingung. Tante Meika
juga bingung.
"Kenapa , Damar?" Tante
Elis bertanya.
"Iya... Biar kita bisa tidur
sama Tante Elis lagi. Gantian...Paman Hari bobonya sama Tante Meika!"
Damar berkata mantap. Vera mengangguk-angguk semangat. Sepakat! bisiknya dalam
hati. Adil, bukan?
Ketiga orang dewasa itu
tergelak-gelak. Aih, usul yang konyol!
Karena rindu, rupanya!
Tidak ada komentar: