SURAT UNTUK SAUDARAKU

Minggu, Juli 07, 2013
Ketika menulis cerpen, menemukan file ini. Teringat kembali, dan serasa menjadi nasehat bagi diri sendiri saat ini. Semoga bermanfaat.


Untuk saudarakau, sahabatku, teman berjuang dalam suka dan duka.

Bismillahirrrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Ba’ada tahmid dan shalawat,
Pagi ini, kuucapkan selamat padamu. Atas kebahagiaan dan kesenangan menyambut mujahid cilikmu dalam keluarga. Selamat, disertai dengan doa agar semua kebahagiaan itu senantiasa bermuara pada syurgaNya. Dan kesedihan serta kepahitan hidup, bermuara juga hanya kepada syurgaNya.

Ummi yang baik,
Aku mencintaimu, karena Allah. Aku menghargaimu, karena penghargaanku yang tinggi terhadap persaudaraan dalam dakwah. Maafkan aku jika kasih sayang dan penghargaan itu tidak terungkap dan terwujud dengan semestinya. Itu semata-mata karena kelemahan dan kesalahanku semata.

Ummi yang baik,
Aku mengasihimu dalam cinta dan dakwah yang agung ini. Bersyukur bahwa Allah pertemukan kita berdua, bersama segenap jamaah dalam gerbong mulia ini. Kita bukanlah malaikat. Bukan kumpulan orang-orang yang selalu benar. Barangkali ada pengharapan yang tak bisa kita raih. Ada keinginan dimengerti yang tidak tercapai, sehingga melukai hati. Luka itu, sahabatku, bijak dinikmati dengan segala rasa syukur. Kita sama mengalami itu, bertahun-tahun dalam biduk ini.

Ummi yang baik,
Aku tak hendak menasehatimu apa pun. Engkau sahabatku, dan kebersamaan kita selama ini adalah nasehat yang nyata. Tetap bersemangat, saudariku. Bertahan dalam kesempitan dan kesulitan, sembari tetap menebar rahmat, akan membuat kita menjadi agung dan kokoh. Kokoh karena amal shalih, dan keinginan untuk berbagi. Memberi. Menaungi. Mengayomi. Mengasihi. Mengerti orang lain. Mendengarkan dengan empati. Memberikan solusi. Bukan menghakimi. Mengadili. Menebarkan buruk sangka. Menghindar dari tabayyun.
Wajah dakwah kita adalah kasih sayang. Keutamaan akhlaq adalah ukuran. Mari menjadi yang terbaik, dengan akhlaq yang terbaik.

Ummi yang baik,
Mari saling mendoakan. Untuk kekuatan dan kekokohan langkah kita dalam dakwah. Untuk kelanjutan semangat berbagi dan memberi.
Aku mencintaimu. Maafkanlah ketidaksempurnaanku mewujudkannya.

Wassalamu’alaikum wr. Wb.


JOMBANG, 10 NOVEMBER 2011

Tidak ada komentar:

Ibu Guru Umi. Diberdayakan oleh Blogger.