TETAPLAH SEPERTI ITU
Tetaplah menjadi lautan, yang biru dan menenangkan.
Ia menjadi labuhan berupa-rupa air, dari yang bening hingga membawa kotoran.
Tetaplah menjadi laut yang biru dan menenangkan. Yang luasnya bisa menenggelamkan berupa-rupa kesedihan dan keluh kesah.
Tetaplah menjadi lautan, yang menjadi sandaran berbagai persoalan dan kesulitan. Yang menenggelamkan berbagai rasa putus asa dan mengangkat harapan.
Tetaplah menjadi lautan, yang gelombangnya bisa melemparkan dan meninggikan siapa pun diatasnya.
Seberat apa pun, bertahanlah... Ada Allah ar Rahman ar Rahiim..
:
Aku menangis.
(Mushalla, 12 Desember 2015. 12.15 WIB.)
Catatan:
Nasihat ini diberikan oleh Ustadz Choirus, ketika saya menyampaikan beberapa hal yang menjadi ganjalan hati.
Saya merasa berat menanggung beberapa hal, dan merasa sendirian.
Ia menjadi labuhan berupa-rupa air, dari yang bening hingga membawa kotoran.
Tetaplah menjadi laut yang biru dan menenangkan. Yang luasnya bisa menenggelamkan berupa-rupa kesedihan dan keluh kesah.
Tetaplah menjadi lautan, yang menjadi sandaran berbagai persoalan dan kesulitan. Yang menenggelamkan berbagai rasa putus asa dan mengangkat harapan.
Tetaplah menjadi lautan, yang gelombangnya bisa melemparkan dan meninggikan siapa pun diatasnya.
Seberat apa pun, bertahanlah... Ada Allah ar Rahman ar Rahiim..
:
Aku menangis.
(Mushalla, 12 Desember 2015. 12.15 WIB.)
Catatan:
Nasihat ini diberikan oleh Ustadz Choirus, ketika saya menyampaikan beberapa hal yang menjadi ganjalan hati.
Saya merasa berat menanggung beberapa hal, dan merasa sendirian.
Tidak ada komentar: