BO ABBO, BU IBU INI!

Rabu, Februari 03, 2016


Hujan turun sejak sebelum dhuhur. Saya menatap air hujan yang jatuh menderas disertai angina dari balik ruang Kurikulum di SMK.
 
Siang ini, ada undangan acara pengajian dan siraman calon pengantin. Hmm,
sepertinya calon pengantin tidak memerlukan acara siraman lagi. Cukuplah ia duduk dibawah guyuran air hujan. Berkah, dan menyenangkan. Wehehehe.

Hujan masih turun setitik-setitik ketika saya meluncur di jalan pulang. Ingat dress codenya: baju putih dan kerudung oranye.
Baju putih simpanan (dan juga lungsuran...hehehhe) belum saya keluarkan dari lemari. Entah bagaimana 'wanginya'.

Jam satu siang, bersama ibu-ibu lain, kami menuju tempat acara. Sudah banyak ibu-ibu yang berkumpul. Duduk melingkar, dengan baju dan kerudung senada, saya merasa seperti hadir di pengajian Mamah Dedeh, atau ustadz Jamaah oh Jamaah itu.

Saya duduk di ujung, yang ternyata dekat pembawa acara. Sekeliling yang hadir adalah ibu-ibu tetangga di kompleks. Ketika acara dimulai, mulailah berdatangan ibu-ibu lain yang tidak saya kenal. Melihat tampilan dan gayanya, saya jadi ingat sebutan 'sosialita'. Cantik-cantik mereka.

Acara berjalan lancar. Ustadzah yang memberi tausiyah datang agak terlambat. Kami menunggunya sambil melantunkan asmaul husna.

Lalu, mulailah saya melihat kerempongan itu.

Ibu-ibu cantik itu, kasak kusuk. Bisik-bisik, cekikikan. Foto-foto, dan bercanda sesekali. Tidak semuanya. Namun jika dilihat jumlahnya, yang anteng lebih sedikit daripada yang 'sibuk'.

Ustadzah pemberi tausiyah datang, dan suasana lumayan 'terkendali'. Gaya beliau yang heboh cukup menarik perhatian audiens.


 Tausiyah berakhir. Acara berikutnya adalah shalawatan, untuk menunggu persiapan acara siraman. Daaan, taraaaa... 'Kelincahan' ibu-ibu jelita nan modis itu dimulai!

Mereka kembali rempong. Sibuk berfoto bersama Ustadzah. Sebagian berselfie-ria, sendiri-sendiri maupun bersama. Suara cakap-cakapnya cukup mengganggu. Seorang rekan mereka yang tidak ikut di kerumunan itu memberi isyarat agar mereka tenang. Tapi tidak mempan.

"Saya 'blank' lihat mereka" kata sang MC di sebelah saya. Mungkin karena merasa terganggu, konsentrasinya pecah. Padahal beliau itu MC kondang yang biasa menghandle acara-acara besar, baik resmi kedinasan maupun hajatan. Kalau ibu-ibu itu sampai bisa membuatnya'blank', hmm... Ceka ceka ceka. :)

Mari kita lihat mereka : sibuk dengan kelompoknya, memainkan hapenya, menunjukkan foto-foto, mengobrol, tertawa, terkikik, dan lain-lain.

"Aduuh...," sebelah saya berkomentar pendek sambil geleng-geleng memandangi mereka.

Bo abbo, bu-ibu ini! Merusak kekhidmatan suasana saja!

Tidak ada komentar:

Ibu Guru Umi. Diberdayakan oleh Blogger.