KERETA HAFIDZ

Rabu, Maret 23, 2016
Kamis lalu, 17 Maret 2016, Hafidz mendapat tugas membuat  benda dari kotak bekas. Malam hari sebelumnya, Hafidz dan Ayah sibuk melihat gambar dan petunjuk membuat  kereta dari beraneka ukuran  kotak.Mereka sibuk membuat rencana 'konstruksi' bagaimana menyusun kotak-kotak tersebut agar menjadi kereta sesuai petunjuk.

"Ini dipasang begini ya. Yang itu disini," mereka berdua sama-sama serius. Saya hanya bisa memandangi dari kasur di kamar.

"Jangan lupa, yang ini seperti ini," Ayah mengulang lagi. Biasanya Hafidz mendengarkannya sambil lalu. Tapi kini dia yang tampak sibuk.

Saya tidak ikut menemani. Tepar.

Menjelang pukul delapan malam, Ayah dan Hafidz berangkat ke  toko ATK di dekat ujung gang. Membeli lem uhu. Saya sudah tidur ketika mereka tiba.

Esok sore, ketika pulang, Hafidz menunjukkan keretanya. Lucu. 

"Bagus, Kak. Buat sendiri?" saya tanya.

"Iya, aku dibantu ustadzah Amnah juga. Kalau punyaku bagus, teman-temanku semangaaaaaaat," katanya. Bagian akhir kalimatnya diucapkan dengan suara riang dan bertenaga. Tangannya terkepal, meninju udara.

Oh, saya paham maksud ustadzahnya. Hafidz ketua kelasnya. Jika karyanya selesai dan bagus, akan menjadi inspirasi bagi teman-temannya.

Ha, weldone. Alhamdulillah.




Tidak ada komentar:

Ibu Guru Umi. Diberdayakan oleh Blogger.