MASIH TENTANG KELUARGA SUFIKA

Senin, November 03, 2014
Saya masih mengingat tentang ini, hingga sekarang..

Pertama tentang rumahnya.

Rumah itu sungguh tak layak disebut rumah sehat.
Tempat dimana kami ditemui adalah ruangan berukuran sekitar 3 x 3. Ada sekat dalam ruangan sempit dan pengap itu. Terbuat dari gedek (anyaman bambu) yang sudah berlubang dan tepi-tepinya njrawut-njrawut karena beberapa anyamannya lepas.
Segala macam benda ada di situ, bertumpuk-tumpuk tak karuan.

Saya tidak tahu, bagaimana Sufika almarhumah dan keluarganya membagi tempat tidur.
Bagaimana mereka menjalani kehidupan dan kegiatan sehari-hari di tempat seperti itu.
Mungkin keriangan kanak-kanak dan optimisme dalam sekolah menjadi cahaya atas segala ketidakberdayaannya.
Menurut sang Ayah, setiap akan berangkat sekolah, ibundanya selalu memberi pesan. Tidak dilepas begitu saja.

Saya masih mengingat satu hal lagi.
Adiknya yang berusia SD, laki-laki, demikian perhatian pada sang Ibu. Dia tidak beranjak dari tempatnya duduk. Di dekat kepala sang Ibu. Ketika sang Ibu menerawang, pelan-pelan diusap-usapnya mata ibunya. Diusap-usapnya pula kepala Ibunya.

Saya berharap, anak laki-laki itu akan meneruskan perhatan dan kasih sayangnya dengan indah, sebagaimana yang dilakukannya saat sang ibu terguncang.

Jika ia tetap demikian hingga dewasa, maka sesungguhnya sikap, perhatian, dan kasih sayangnya yang tulus itu adalah hiburan. Dan penawar kesedihan yang sangat berharga.

Tetaplah demikian. Semoga Allah menjaga kehangatan dan kasih sayangnya, utuh bagi Ibunda dan keluarganya.

Tidak ada komentar:

Ibu Guru Umi. Diberdayakan oleh Blogger.