LET'S FLY HIGH!

Sabtu, Februari 19, 2022



Nak, Ganteng dan Cantik,

Pandemi masih berjalan. Kini hampir genap dua tahun dan  mulai memasuki tahun ketiga. Apa kabar semangat belajarmu? Apa kabar motivasimu?  Apa kabar tujuan besaridupmu? Apakah masih menyala terang atau sudah mulai redup, digilas oleh kejenuhan dan kebosanan?


Nak, Ganteng dan Cantik, 

Ada isu tentang Learning loss.   Konon katanya, generasi yang menjalani pendidikan di masa pandemi diyakini kehilangan banyak esensi nilai pendidikan.. Apakah kalian sepakat dengan itu? 

Sebentar, sebelum membahas lebih jauh, mari kita kupas dulu sejenak apa itu learnin loss. Bunda kutip dulu tulisan Abdul Kohar, dari laman mediaIndonesia.com pada tanggal 21 Oktober 2021.

Berdasarkan riset terbaru dari World Bank menunjukkan terlalu lama pembelajaran jarak jauh dan lamanya sekolah ditutup menjadi salah satu penyebab penting terjadinya learning loss. Dalam riset itu dinyatakan jika efektivitas pembelajaran jarak jauh berkurang 40%, akan ada learning loss hingga 6,9 tahun. Jika efektivitas pembelajaran berkurang 20%, learning loss akan mencapai 6,7 tahun. Jika efektivitas pembelajaran berkurang 10%, learning loss yang didapat akan menjadi 6,6 tahun. Lantas, apa sebetulnya learning loss itu? Apa pula dampaknya ke generasi muda? Penulis mengutip laman The Glossary of Education Reform yang menyebut bahwa learning loss mengacu pada kehilangan pengetahuan dan keterampilan khusus atau umum, atau kemunduran dalam hal akademik. Masalah ini paling sering terjadi karena kesenjangan yang berkepanjangan atau diskontinuitas dalam pendidikan bagi siswa.

Nah, mari kembali pada pertanyaan besar tadi: apakah kalian merasa demikian? Apakah benar kalian akan menjadi generasi yang akan gagap karena kesenjangan pengetahuan, keterampilan dan menurunnya akhlaq?


Nak, Ganteng dan Cantik,

Pandemi ini membuka 2 peluang sekaligus: membatasi dan memerdekakan. 

Membatasi, karena mobilitas kita terhambat. Kesempatan bersekolah secara luring, bertemu teman-teman, berkumpul bebas, bermain, sudah tidak seperti dahulu. 

Tapi di sisi lain, ia memerdekakanmu. Coba bayangkan. Kalian tinggal  di rumah dan melaksanakan aktifitas sekolah dengan bantuan gawai. Bneda kecil itu sungguh memiliki akses luar biasa. Kalian merdeka, karena:

1. Akses materi pelajaran jauh lebih luas. 

2. Kesempatan untuk meningkatkan keterampilan juga terbuka lebar. Banyak tutorial-tutorial keterampilan hidup bisa diakses: memasak, menjahit, membuat desain, berbicara bahasa asing, bagaimana cara menulis, dll. 

3. Waktu yang  sangat  fleksibel


Sekarang Bunda bantu kalian memanfaatkan itu dengan baik. Kita akan buat Lingkaran Emas Pribadi. Apa itu?, kalian tentukan dulu, pengetahuan atau keterampilan apa yang ingin dimaksimalkan. sudah, buatlah lingkaran kecil, dan tuliskan why di dalamnya. Ini inti, pusat, yang berisikan alasan besar yang  menjadi motivasimu mencapai keterampilan itu. Lalu buat lingkaran di luarnya, sebagai HOW. Bagaimana strategimu, kebutuhanmu. Terkair, lingkaran di paling luar, sebagai lingkaran WHAT. Lingkaran ini berisi langkah-langkah kongkrit dan waktu yang dibutuhkan. 

Coba deh, buat lingkaran emas pribadi ini, kemudian konsisten meraihnya. Bunda yakin, dengan kesungguhan, kamu bisa meraihnya.  Pandemi ini akan menyulap dirimu menjadi sesuatu yang baru. 

Bunda tunggu  Lingkaran Emas Pribadimu. 

Let's fly high!

Tidak ada komentar:

Ibu Guru Umi. Diberdayakan oleh Blogger.