SURAT UNTUK HAFIDZ: 8 JUNI 2021
8
Juni 2021
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah,
atas segala nikmat iman dan Islam. Atas umur hari ini, atas kekuatan shalat dan
berzikir. Atas nikmat sehat, gembira, bahagia. Atas nikmat sedih dan merasa rindu
Kakak. Atas karuia Ayah Budi yang baik, sholih dan penyayang. Atas
dianugerahinya anak lelaki seperti Kakak. Atas kesempatan Kakak berada di Gontor bersama ribuan mujahid
lainnya.
Alhamdulillahi
Rabbul’alamiin.
Apa kabar,
Ganteng? Bunda mengetik ini sambil mendengar dan menirukan zikir pagi. Sepagi
ini, Kakak pasti sudah sibuk beraktifitas.
Sudah beli
kasur dan lemari?
Ini Bunda
kirim banyak sekai jajan. Bagi sama
teman-teman ya. Sebagian disimpan untuk jajan selama sebulan. Eh, bisa sampai
sebulan gak? Ehehehe.
Isi kardus
ini:
1.
Celana
training
2.
Handuk
dua biji
3.
CD
setengah lusin
4.
Gembok,
ada dua. Yang satu tolong titip kes Zaky ya, yang kemarin titip payung itu.
5.
Bedak
herocyn, ini bedak gatal-gatal
6.
Jajan,
jajan, jajan…hehehe.
Sudah kenal
teman sekamar? Sekelas? Baik-baik sama mereka, ya. Coba perhatikan, adakah
teman-teman yang dari keluarga tidak mampu, atau pas-pasan. Yang jarang jajan,
jarang dikirimi makanan dari rumah. Sesekali, berbagi makanan minuman sama
mereka. Kalau mengobrol, coba kenali juga keadaan keluarga.
Sudah kenal
banyak Kakak kelas? Ada keponakan Bu Nina, teman mengaji Bunda, namanya Mas Haydar. Pindahan dari Gontor 1.
Kabarnya mas Haydar itu berprestasi. Kakak bisa tanya-tanya beberapa hal sama
mas Haydar kalau ketemu. Misal, cara belajarnya bagaimana, cara membagi
waktunya bagaimana. Katanya suka ada penjahit masuk pondok. Celana Kakak
perhatikan benar ya, kalau sudah sobek selangkangan, segera jahit dulu pakai
tangan. Nnti kalau penjahit itu masuk pondok, Kakak jahitkan celana-celananya
di bagian selangkangan. Supaya kuat dan tidak mudah sobek.
Sama kakak
kelas lainnya, sering-seringlah bertanya-tanya. Tempat alundry, tempat ambil
wesel, tempat ambil uang saku . Bunda pakai aplikasi ADM Gontor untuk kirim
uang, insyaaAllah dikirim bulan depan.
Kakak cari informasi, di mana dan bagaimana mengambilnya.
Oh ya,
Kakak sudah bisa cuci sendiri? Kalau melaundry, mahal tidak? Kalau boleh kasih saran, Kakak laundrykan
baju sekolah saja. Kalau memang tidak sempat. Tapi mencuci sendiri lebih baik,
belajar mencuci bersih. SIkat gigi, diprioritaskan yaaa. Sebelum tidur, setelah
makan, pas mandi pagi dan sore. Mulut yang bersih itu penting buat kesehatan.
Jangan buru-buru. Sikat yang buwersih. Buuuuwersiiiiiiih. Ehehehe.
Bunda mau
cerita ya.
Bunda ingat
kisah seorang istri. Suatu waktu, suaminya hendak bepergian jauh. Ia
meninggalkan harta untuk istrinya, dan menitipkan pendidikan anak laki-laki
mereka berdua yang masih kecil. Berangkatlah sang suami. Sekian belas tahun kemudian, sang suami pulang. Ia hanya
mendapati istrinya saja.
“Di mana
harta yang dulu aku titipkan padamu?” tanya sang suami.
“Sudah
habis aku pakai,” jawab istrinya. Suami memandang sekeliling. Rumahnya masih
sesederhana ketika ditinggal.
“Mana anak
kita?”
“Dia ada di
masjid, sedang memberikan ilmunya.”
Sang suami
terkejut. Sebelum ke rumah, dia salat berjamaah di masjid. Di sana ada pemuda
yang sedang memberikan kajian. Ia dikelilingi banyak jamaah, tua, muda, besar,
kecil. Tampak sekali penghormatan masyarakat luas pada pemuda itu.
Itulah
putra mereka. Sang Ibu mengirimnya berguru kepada ulama sejak dia kecil. Tega
melepas buah hatinya agar bisa belajar agama dengan baik. Pengorbanan itu
mendapat ganjaran sepadan: puteranya menjadi ulama yang memiliki ilmu yang luas
dan dalam. Menjadi panutan masyarakat.
Apa poinnya
untuk Bunda? Bunda harus belajar ikhlas. Huhuhu, kalau sedang rindu, beraaat.
Kalau sedang khawatir, susaaaah. Etapi kan Bunda kudu berjuang yaaa. Kakak ke
Gontor karena ada tujuannya. Agar Kakak kuat aqidahnya, semangat ibadah.
Ditempa mandiri, berani, teguh, jujur, berjuang. Di Gontor, nilai ditulis apa
adanya ya. Dapat 5, ditulis 5 di raport. Dapat 3, ya 3 ditulisnya. Itu sebab
semua anak Gontor yang paham situasi Gontor, berjuang belajar. Berjuang
menghafal. Berjuang mencatat. Berjuang
memahami ilmu. Kakak juga begitu ya.
Berjuanglah mengatasi malas. Malas membaca. Malas mencatat. Malas mendengarkan
penjelasan ustaz. Malas mengulang membaca catatan. Malas menghafal. Semua kemalasan itu dibuang
jauh-jauh. Belajar seksama, jangan buru-buru.
Sayang-sayag kalau perjuangan jauh dari Ayah Bunda, jauh dari Mbak2 dan
jauh dari rumah, tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya. Kakak pasti bisa. Semangat!
Selain itu,
pasti kakak suka ada di lingkungan yang dinamis. Yang kegiatannya banyak
seperti Gontor. Sudah memutuskan akan ikut apakah? Ada bela diri? Ada
taekwondo? Ada qiroah? Selamat memilih, Ganteng. Tekun dan
bersungguh-sungguhlah.
Doa dari
Bunda. Doa dari Ayah.
I’udzubikalimatillahi
taammati min syarril wal kholaq.
Semoga
kakak dilindungi dengan kalimat Allah Yang Maha Sempurna dari segala keburukan
yang Ia ciptakan.
Zawakallahu taqwa,
waghafara dzanbaka, wayashshara laka haitsu maa kunta
Semoga Allahmenambah
ketaqwaan, mengampuni dosa, dan
memudahkan urusan Kakak di manapun berada.
Love
you, Kakak, pake bangeeeet.
Bunda
NB:
Oh ya, titp pesan penting untuk Mas Athar, teman sekelas 1K. Diminta
menelepon Bundanya, di nomor: 081517091817
dan 081298886038
Tidak ada komentar: