SURAT UNTUK HAFIDZ: 25 JUNI 2021

Jumat, Februari 03, 2023

 


Jombang, 25 Juni 2021

 Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu’alaikum warahmatullai wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbil’alamiin, wash shalatu wassalamu ‘ala Rasulillah, wa’ala aalihi washshabbihi ‘ajmain.

Segala puji hanya bagi Allah Subhanahu waTa’ala, atas nikmat iman, nikmat Islam, nikmat hidup hingga pagi ini, nikmat keluarga, nikmat belajar, nikmat pertemanan dengan orang sholih. MAsyaaAllah, laa haula walaa quwwata illa biLah.

Apa kabar, Kakak? Sehat semua? Masih batuk? Bagaimana teman-teman sekamar? Sekelas?

Bagaimana perasaan Kakak? Gembira? Senang? Jenuh? Capek?  Bunda berdoa agar Allah Subhanahu waTa’ala selalu berikan petunjuk dan kekuatan untuk melewati apapun selama di pondok, dengan jalan yang diridhoiNya dan mendatangkan cinta Allah pada Kakak, teman-teman, dan para Asatiz.

Bunda di rumah, alhamdulillah, sehat. Mbak Nabila, Mbak Najma, Mbak Zahra juga alhamdulillah baik. Ayah juga.

Bunda baru pulang dari Bandung, Ahad pagi tanggal 20 Juni lalu. Kakak sudah diberi kabar ya, Julak Budi meninggal dunia. Meninggal di Bekasi, setelah dirawat selama 4 hari karena terpapar Covid 19. Beliau masuk rumah sakit Kamis, 10 Juni. Masih komunikasi di grup WA hingga Sabtu malam, 12 Juni 2021. Ahad pagi, pukul 09.30 Julak berpulang. Kepergian  Julak Budi terasa cepat sekali.

DI FB almarhum, banyak kesaksian dari teman, kerabat, saudara, tentang kebaikan Julak Budi. Kedermawanannya. Perhatiannya. Ketulusannya.  Ada teman sekampus Julak Budi, namanya Pak Darmawan, yang menceritakan bagaimana pertolongan dan perhatian Julak Budi padanya saat beliau di penjara. Saat itu, walau sebenarnya Julak Budi sudah jarang berinteraksi dengan Pak Darmawan, tetiba Julak Budi muncul di penjara. Mengunjungi Pak Darmawan. Membawakan makanan, dan bercerita bersama. Kehadiran Julak Budi memberikan suntikan semangat bagi Pak Darmawan.

Kisah-kisah lainnya masih banyak. Julak Tetet menceritakan beberapa diantaranya. Seorang guru besar yang sakit, dan ditengok oleh Julak Tetet dan Julak Budi. Guru besar itu menolak dirawat di rumah sakit. Setelah dibujuk, alhamdulillah bersedia. Diantar, ditunggui hingga selesai observasi, juga dibayarkan uang muka untuk perawatan.

Julak Budi berpunya, dan membantu banyak orang yang membutuhkan. Selalu ceria, menghadirkan kebahagiaan di manapun berada. Beliau membantu rumah yang merawat orang sakit jiwa, membantu komunitas penulis, membantu  teman yang kehilangan pekerjaan, membantu siapa pun yang meminta bantuan beliau. MasyaaAllah.

Di keluarga kita, Kakak pasti ingat bagaimana kebaikan Julak Budi untuk kita semuanya. Sayang, qadarullah, dua kali lebaran kita tidak berkumpul.

Kakak yang baik,

Julak Budi memberikan contoh bagaimana memberikan kontribusi sesuai kapasitas yang dimiliki. Julak Budi berpunya, maka yang diwakafkan adalah harta. Kita bisa menirunya, walau belum seberpunya almarhum. Membiasakan infaq, shadaqah. Oh ya, kakak punya wadah yang bisa dipakai untuk infaq subuh? Atau langsung infaq di kotak masjid, setiap habis shubuh, adakah? Lima ratus rupian, seribu, yang penting setiap hati diusahakan infaq shubuh. Mudah-mudahan amalan kecil tapi rutin itu menjadi jalan ampunan, kasih sayang, dan penjagaan dari Allah Subhanahu waTa’ala untuk Kakak.

Sehat dan gembira selalu ya Kakak. Salam Ayah dan Bunda untuk Kakak Mudabbir. Kakak boleh bagi dua renteng milo untuk kakak mudabbir. Atau kakak boleh request, Bunda kirim apa untuk Kakak Mudabbir.

Tetaplah penyayang, rendah hati, dan belajar dengan tekun.

I’udzubikalimatillahi taammati min syarril wal kholaq.

Semoga kakak dilindungi dengan kalimat Allah Yang Maha Sempurna dari segala keburukan yang  Ia ciptakan.

Zawakallahu taqwa, waghafara dzanbaka, wayashshara laka haitsu maa kunta

Semoga Allahmenambah ketaqwaan,  mengampuni dosa, dan memudahkan urusan Kakak di manapun berada.

 

Kami semua sayang Kakak.

Dan semoga Allah SUbhanahu waTa’ala kumpulkan kita semua di jannahNya yang mulia. Allahumma aamiin.

 

Wassalamu’alaikum warahamtullahi wabarakatuh.

Bunda, dengan cinta sepenuh, selalu.

 

Tidak ada komentar:

Ibu Guru Umi. Diberdayakan oleh Blogger.