HOBI BERUANG

Sabtu, April 07, 2018
Apa hobi beruang? Minum madu, makan buah, atau leyeh-leyeh? Eh, sudah pernah lihat hobi beruang? Di mana? DI kebun binatang? Wehehehe.
Hobi beruang itu menyenangkan. Membuat ayem hati, sebab ada alternatif sumber pemasukan. Tak lagi hanya bergantung pada gaji atau uang belanja suami.
Salah satu sahabat saya, sekitar setahun (atau lebih, ya?) menekuni rajut merajut. Guru matematika ini telaten mempelajari perihal merajut. Pasti beliau punya banyak waktu luang, mungkin begitu dugaan kita. Eits, jangan salah. Dia termasuk salah satu jajaran sibukers. Amanah berkaitan dengan kurikulum di sekolah menjadi bagian tanggung jawabnya juga. Jadi kadang-kadang dia perlu waktu ekstra untuk menuntaskan tugas-tugas.
Merajut menjadi salah satu kesibukan yang disempatkannya. Hasil merajutnya beraneka macam. Ada sepatu (asli sepatu!), tas punggung, tas tangan, tas kerja. Saya pesan satu untuk Nabila. Tas punggung yang sederhana namun manis. Tidak ada di toko, eksklusif.

MESIN UANG
Menekuni hobi itu asyik. Ada beberapa keuntungan menekuni hobi.
Pertama, sebagai penyalur sekaligus penghilang energi negatif. Pulang kerja, capek, bete, penat dan lelah. Berhadapan dengan pekerjaan tak habis-habis, tekanan atasan (wew, kesannya atasan itu tukang tekan!), pulang ke rumah masih ditambah ragam pekerjaan. Eh, kok kesannya mengeluh begini, ya?
Maksudnya, ketika dalam kondisi demikian, mengerjakan hobi adalah salah satu pelepas lelah. Bagaimana jika tambah lelah? Ada tiga kemungkinan. Kesatu, hobimu itu terlalu menguras energi. Kedua, tidak melakukan hobi itu dengan perasaan riang. Ketiga, tubuhmu overload, alias lelah luar biasa.
Kedua, membangun jejaring. Ada hobi yang memungkinkan kita bertemu dan bergabung dengan komunitas. Fotografi, bersepeda, menulis, sepatu roda, memasak, dll. Masa digital begini, peluang berhubungan dengan orang lain sangat luas. Tanpa perlu kemana-mana, sudah banyak orang lain dari berbagai kota, provinsi, hingga negara yang bisa kita kenal.
Ketiga, sumber uang. Alias hobi beruang. Ini yang jadi bahasan utama tulisan kali ini.
Saya wawancanda Bu Anita, yang memberi merk tas rajutnya dengan nama ‘Noet’.



Bagaimana awal mula tertarik pada merajut?
Awal mula inginbeli tapi mahal bingiiits. Pas jadi proktor (ini amanah menghandle komputer and the gank ketika ujian sekolah atau ujian nasional di sekolah) cuma duduk manis di depan komputer. Menghabiskan memngaji satu juz hanya habis dalam satu sesi. Lalu dilanjut nonton youtube tentang membuat tas. Kok bagus-bagus? Awal coba buat dompet. Ada yang tertarik Waah, seneeeeeng banget ketika karya kita dipakai orang lain.

Mengapa memilih merajut?
Karena asyik, Berimajinasi dengan hitungan. Ketika salah hitung sedikit saja, hasail akan berubah dari harapan. Yang harus dilakukan kemudian adalah ‘dedel-mendedel’ (bomgkar membongkar, red.) Yang model zigzag itu secara tak sengaja ditemukan dengan menggunakan ilmu matematika barisan dan deret. Sempat kaget awalnya, ternyata hasilnya baguuuusssss...
(MasyaaAllah, dalam aktivitas hobi begini, ada ilmu matematika yang bisa diterapkan, ya. Keren sekali, membuat pola dengan memanfaatkan teori baris dan deret!)

Berapa lama waktu merajut?

Dompet sekitar 2 hari.
Tas kecil 3-4 hari
Tas tanggung – besar sekitar 2-3 minggu.

Apa yang menyenangkan dari merajut ini?
Yang paling menyenangkan ketika ada teman yang minat diajari terus bisa buat karya dan bisa menghasilkan(dijual). Lebih seneng lagi ketika teman yang kita ajari itu mau mengajari teman yg lain makin sueneeeeeeeeeennng puoooooolllllll......
Apalagi kalau yang pesen seneng sama hasilnya, makin seneeeeng. Terus bisa belajar buat pola2 baru.

Apakah hasil merajut memadai?
Sangaaaaat! Biasanya hasil dr rajutan tak sisihkan 3/4 u beli bahan lagi dan ternyata bisa disambi jualan benang juga ntuk u teman-teman yang sedang gandrung merajut.

Pernah jenuh?
Pernah. Ketika salah hitung dan harus bongkar berulang kali. Tapi ketika sedikit terlihat hasilnya langsung tancap gaaaaas!!
Sekarang ini ikut perkumpulan perajut se-Nusantara dan juga bersama WNI yang di Hongkong. Group ini rukuuun, bahkan yang dari Bali cacat, tapi karyanya yang bikin kita lebih semangat untuk merajut. Dia jada motivator untuk para difable di Bali untuk buat souvenir rajutan.

Inspirasi apa yang bisa didapat dari merajut?
Opo yooooo.....
Bisa berbagi ilmu rajut dgn yg lain.
Dan bisa mengurangi kebiasaan negatif dr teman yaitu ngrumpi.
Sekarang yg dibicarakan pola dan hitungan rajut.

Itu hasil wawancandanya. Sekarang saya tengah memesan tas punggung dua biji bagi anak gadis saya. Mau ikut pesan? Sini, kontak saya yes.

HOBI BERUANGKU

Nah, begitu. Hobi beruang Bu Anita keren. Merajut benang sekaligus merajut uang.
Hobi beruang saya? Menulis. Menulis kata, menjaring honor.
Apa hobi beruangmu? Cari dan temukan. Hobi demikian menghasilkan kepuasan berlipat. Stress melompat, sumber penghasilan didapat. Weehehe.

Tidak ada komentar:

Ibu Guru Umi. Diberdayakan oleh Blogger.