DOA JELANG 2019

Kamis, September 27, 2018
Pagi tadi, saya intip-intip status WA beberapa orang. Sampai pada status Ustadz Fauzil Adhim, saya mendapatkan ini:

Saya japri beliau, memohon izin untuk membagikan status tersebut. Beliau kemudian memberi tulisan lengkapnya, yang belum diberi judul.
Mari simak.

Tulisan Ustd. Fauzil Adhim.
Inilah do’a Rasulullah shallaLlahu ‘alaihi wa sallam untuk Ka’ab bin Ujrah radhiyaLlahu ‘anhu:
أعاذك الله من إمارة السفهاء
“Semoga Allah melindungimu dari kepemimpinan orang-orang yang tolol.” (HR. Ahmad).

Rasanya, bukan hanya Ka’ab radhiyallahu ‘anhu yang perlu terlindung dari keburukan pemimpin semacam ini. Kita yang tidak dido’akan secara langsung terkhusus untuk diri kita oleh RasuluLlah shallaLlahu ‘alaihi wa sallam, lebih-lebih, sangat memerlukan perlindungan dari keburukan serupa.
Inilah kepemimpinan yang sangat buruk. Jika seseorang membenarkan kedustaannya, membenarkan pula kezalimannya, maka urusannya bukan hanya di dunia. Terlepaslah ia dari nikmat berjumpa dengan RasuluLlah shallaLlahu ‘alaihi wa sallam di Telaga Al-Kautsar yang setiap manusia amat sangat memerlukan di hari itu. Na'udzubillahi min dzaalik. Yang selamat adalah mereka yang tidak membenarkan, mengingkari dusta berlapis-lapis yang mengiringi kezaliman imaratus-sufaha. Ia tidak melawan penguasa, tetapi tidak mengatakan imaratus sufaha sebagai rezim yang baik.

Marilah kita ingat lebih lengkap hadis yang di dalamnya do’a RasuluLlah shallaLlahu ‘alaihi wa sallam untuk Ka’ab bin Ujrah radhiyaLlahu ‘anhu:

أن النبي صلى الله عليه وسلم قال لكعب بن عجرة: أعاذك الله من إمارة السفهاء» قال: وما إمارة السفهاء؟ قال: أمراء يكونون بعدي لا يقتدون بهديي ولا يستنون بسنتي فمن صدقهم بكذبهم وأعانهم على ظلمهم فأولئك ليسوا مني ولست منهم ولا يردوا على حوضي، ومن لم يصدقهم بكذبهم ولم يعنهم على ظلمهم فأولئك مني وأنا منهم وسيردوا على حوضي
“Nabi (shallaLlahu ‘alaihi wa sallam) bersabda kepada Ka’ab bin Ujrah (radhiyalLlahu ‘anhu): “Semoga Alloh melindungimu dari pemerintahan orang-orang yang tolol.” Maka dia bertanya, ”Apa itu pemerintahan yang tolol?” Beliau menjawab, “Pemerintah sepeninggalku yang tidak berpedoman dengan jalanku, dan tidak menempuh sunnahku. Barangsiapa membenarkan mereka di dalam kedustaan mereka dan juga membantu mereka di dalam kezaliman mereka, maka mereka itu bukan dari golonganku, dan aku bukan dari golongan mereka. Dan mereka tidak akan mengunjungiku di telagaku. Tapi barangsiapa tidak membenarkan mereka di dalam kedustaan mereka dan juga tidak membantu mereka di dalam kezaliman mereka, maka mereka itu adalah dari golonganku, dan aku pun dari golongan mereka. Dan mereka akan mengunjungiku di telagaku.” (HR. Ahmad).

Mengapa kita perlu berlindung darinya? Karena suatu saat akan nyata terjadi, yang menjadi pemimpin bukanlah orang berilmu, bukan pula yang terbaik dari suatu kaum, tetapi yang bodoh dalam memimpin. Mereka inilah yang dekat kepada imaratush-shibyan. Semoga kita dijauhkan darinya.
Lalu, apakah yang dimaksud dengan imaratush-shibyan alias kepemimpinan yang kekanak-kanakan? Kepimimpinan yang apabila kita taati menjerumuskan kepada neraka, dan apabila tidak taat, mereka membunuhi rakyatnya sendiri. Ini yang dapat kita pahami dari hadis riwayat Ibnu Abi Syaibah. RasuluLlah shallaLlahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

وَيْلٌ لِلْعَرَبِ مِنْ شَرٍّ قَدْ اقْتَرَبَ: إمَارَةُ الصِّبْيَانِ إنْ أَطَاعُوهُمْ أَدْخَلُوهُمْ النَّارَ, وَإِنْ عَصَوْهُمْ ضَرَبُوا أَعَنْاقَهُمْ
”Celakalah orang Arab dari suatu kejahatan yang telah dekat, yaitu imaaratush-shibyaan (kepemimpinan yang kekanak-kanakan), yakni kepemimpinan yang jika rakyat mentaati mereka, mereka akan memasukkan rakyatnya ke dalam neraka. Tapi jika rakyat tidak mentaati mereka, mereka akan membunuh rakyatnya sendiri.” (HR. Ibnu Abi Syaibah).

Alangkah buruknya. Sungguh, alangkah buruknya.
Maka kita perlu memohon perlindungan dari kedua jenis kepemimpinan ini, yakni imaratus-sufaha dan imaratush-shibyan. Kita memohon dengan do’a yang dituntunkan oleh Rasulullah shallaLlahu ‘alaihi wa sallam:
اللهم إني أعوذبك من إمارةِ الصبيان والسفهاء
“Ya Allah, sungguh kami berlindung kepada-Mu dari pemimpin yang kekanak-kanakan dan dari pemimpin yang bodoh.” (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrad).

Sama pentingnya kita berdo’a memohon perlindungan dari buruknya pemimpin yang tak punya hati. Mereka berkuasa, tetapi tidak menyayangi kita. Mereka salah-gunakan kekuasaan sehingga menyengsarakan rakyatnya.
Kita berdo’a:

اللَّهُمَّ لاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا
“Ya Allah, jangan Engkau serahkan kepemimpinan wilayah kami kepada orang yang tidak mengasihi kami.” (HR. Tirmidzi).
Perbanyaklah untuk berdo’a agar Allah Ta’ala selamatkan negeri ini dari mereka yang sewenang-wenang terhadap kaum muslimin dan para ‘ulama.

اللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَوَاتِ السَّبْعِ، وَرَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ، كُنْ لِي جَاراً مِنْ فُلاَنِ بْنِ فُلاَنٍ وَأَحْزَابِهِ مِنْ خَلاَئِقِكَ، أَنْ يَفْرُطَ عَلَيَّ أَحَدٌ مِنْهُمْ أَوْ يَطْغَى، عَزَّ جَارُكَ، وَجَلَّ ثَنَاؤُكَ، وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ.
“Ya Allah, Tuhan langit dan bumi, Tuhan ‘Arsy yang agung, jadilah pendampingku dari Fulan bin Fulan dan kelompoknya dari makhluk-Mu, (agar) tidak ada seorangpun dari mereka berlaku sewenang-wenang terhadapku atau melampaui batas, pembelaan-Mu amatlah besar, pujian terhadap-Mu amatlah agung, dan tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau.“ (HR Bukhari dalam Adab Al Mufrad).
**
Membaca tulisan itu, dada saya sesak. Kudu mewek. Betapa gentingnya negeri ini, jika melihat dinamikanya. Penghalang dakwah, memusuhi ulama yang lurus, meraja lela. Sedihnya lagi, banyak kaum muslimin yang ikut-ikutan dalam barisan tersebut. Menutup mata terhadap kedzaliman yang dibuat dan kerusakan yang nyata.
Mari berdoa. Semoga Allah jaga negeri kita dari pemimpin kanak-kanak dan tolol.

Jombang, 27 September 2018
Ibu Guru Umi, menulis agar bahagia. 07.49 WIB

Tidak ada komentar:

Ibu Guru Umi. Diberdayakan oleh Blogger.