HARI GURU
Di SDN
Dabasah VII, Bondowoso. 1983. Saya masih kelas dua saat itu. Wali kelas
saya seorang perempuan, sayang saya lupa namanya. Hari itu kami mendapat tugas
membuat bunga dari kertas krep. Ibu guru memberi contoh, kami mencoba membuatnya
sendiri. Karena tidak selesai pada saat jam ketrampilan habis, kami diminta
membawa pulang dan menyelesaikan di rumah.
Saya mengalami kesulitan membuatnya. Bunga-bunga buatan
saya tidak bisa secantik bunga ibu guru. Menceng-menceng, dan kelopaknya tidak
simetris. YAng bagus hanya batang dan daunnya saja..hehehe. Pekan berikutnya,
saya membawa rangkaian bunga tersebut. Potnya, sesuai instruksi, adalah barang
bekas. Wadah sebuah margarin yang terkenal.
Saya masuk ke kelas dengan perasaan malu. Bunga-bunga
teman-teman saya banyak yang cantik-cantik. Beberapa diantara mereka mengaku
terus terang bahwa ibulah yang membuatkan. Beberapa yang lain berusaha
meyakinkan teman-teman bahwa bunga itu buatan sendiri. Termasuk satu
teman saya yang cantik, yang mengangkat-angkat bunganya dengan sikap menyolok.
Perasaan saya semakin minder. Bunga saya, tampak jelas dan
nyata, buruk rupa. MAka ketika ibu guru memanggil kami dan menilai satu
persatu, ingin rasanya saya amblas ke bumi. Bunga buruk begitu, apanya yang bisa
dibanggakan?
Diakhir jam, ibu guru mengumumkan bahwa akan ada sepuluh
bunga terbaik yang akan disimpan di ruang guru. Teman-teman yang memiliki bunga
bagus antusias. Satu persatu nama dipanggil Alangkah terkejutnya saya, nama
saya disebutkan! Saya meletakkan bunga buruk-rupa itu di meja depan beliau.
Beliau tersenyum penuh arti.
"Bunga yang disimpan di
ruang guru bukan cuma bunga yang bagus, tapi juga buatan sendiri..," kata
beliau. Bunga-bunga teman yang dibuatkan ibu, memang tidak termasuk dalam daftar
yang dipanggil.
Sungguh berkesan apa yang dikatakannya. Beliau telah
mengajarkan hal penting: menghargai proses. Menghargai kejujuran. Menghargai
jerih payah. Bukan sekedar hasil.
Sangat langka guru demikian.
Bahkan hingga kini.
Maka pagi tadi, dalam doa, saya menangis diam-diam. Ingat
Pak Arifin, ingat Pak Rahwini. Ingat Pak MAhdoer. Ingat Bu Susi. Ingat
semua guru yang hampir saya lupakan namanya.
Semoga ALlah ampuni dosa-dosa mereka, dan menerima semua
amal sholeh. Semoga Allah gantikan curahan cinta mereka pada kami, dengan
surgaNya.
Selamat HARI GURU...
25 November 2010 jam 9:17
Tidak ada komentar: