KATA ANAK-ANAKKU
Punya anak
empat, minimal empat ragam pengalaman. Minimal, itu. Tidak mungkin sehari cuma
dapat satu pengalaman dari satu anak, pasti lebih
NABILA, 10 tahun
Ini kebiasaan Ayah: siapa saja yang tidur
didekatnya, akan 'dikeloni'. Kadang-kadang anak-anak sengaja bergelimpangan di
dekatnya sambil bilang,"Aku di peluk..aku dipeluk.." Lalu
tangan Ayah memeluk salah satu erat-erat, kakinya juga menjepit . Sesudah
puas tertawa-tawa, yang dijepit akan berteriak-teriak
"Sudah..sudah...aku kejepit!" Ganti yang lain, dengan skenario
yang sama. Super heboh!
Aksi
kelon-mengeloni ini kadang dijadikan bahan untk menggoda anak-anak. Saat
anak-anak asyik berteriak-teriak, berlari atau melompat-lompat, tiba-tiba Ayah
mendekati saya yang sedang tidur-tiduran di dekat mereka beraksi.
"Ini Bundakuuu!" sambil
berkata begitu, Ayah memeluk saya erat-erat. Biasanya anak-anak akan berlarian,
berebut memegang badan saya.
"Bukan, ini Bundakuuuu!!!"
teriak mereka. Yang tidak kebagian badan, akan menarik-narik tangan
saya, berharap kebagian pelukan.
Sebagai anak pertama, Nabila kebagian waktu 'kelon' paling
lama. Menjelang tidur, waktu kecil dulu,
dia dikeloni saya dan Ayahnya. Sekarang, Nabila mulai sering berangkat tidur
sendiri. Kalau adik-adiknya masih perlu ditemani, dibacakan cerita, dikipas-kipas
atau ditepuk-tepuk. Nabila hanya perlu ditemani beberapa buah buku .
Malam itu, Nabila agak 'ogin'. Merengek-rengek minta
ditemani.
"Keloni Ayah!" pintanya.
"Ah, gak usah..Biasanya juga
gak dikeloni!" kata Ayah.
"Keloni..," Nabila
memaksa.
"Nabila kan sudah besar! Masa'
pake dikeloni segala," bujuk Ayah.
"Bunda juga sudah besar, tapi
sering dikeloni Ayah!" protesnya. Ayah tercekat, lalu tersenyum . Mau
menjawab, kena skak mat. Jalan paling aman, diam saja! Hehehehe.
NAJMA, 6 tahun
Najma hobi
teriak-teriak. Kalau bermain peran, suaranya nyaring membahana. Melengking
sekali, membuat telinga 'cumpleng'.
Permainan
yang paling disukai adalah permainan yang berlagu. Misalnya, main
"slebur-slebur'.
Lagunya begini:
Slebur, slebur
pak tani dodol bubur (pak tani jual
bubur, pent)
kepanasan mundar-mundur (kepanasan
mundur-mundur, pent)
kejeblung suuumuuurrr! (kecemplung
sumr, pent).
Weleh, kasihan banget pak petaninya!
Tapi
yang paling seru, bermain "Kotak Pos". Ini sejenis bermain tebak
huruf, misalnya C, menjadi "cecak". A, menjadi 'ayam", dst.
Suatu waktu,
Najma bermain 'Kotak Pos' bersama Zahra. Mereka berdua di kamar,
saya dan Ayah di ruang tengah. Karena menyanyi keras-keras, suaranya terdengar
sangat jelas. Sampai rumah tetangga, mungkin.
Najma dan Zahra menyanyikan
syairnya.
" Kotak pos belum diisi
mari kita isi dengan isi-isian
Mbak Ook (kenapa namanya mbak OOk
yaa? Mbok yang kerenan dikit, gitu!) minta huruf apa!"
“Ayo Zahra, giliranmu! Minta huruf apa?”
tanya Najma
“Eemmm...apa yaa?..Huruf B!” Zahra
menjawab bersemangat.
“Mbak Zahra minta huruf B lama-lama
menjadi..,” suara terhenti, hening.
“ Mbak Zahra minta huruf B lama-lama
menjadi..,” kembali suara anak dua itu lenyap, senyap.
“Mbak Zahra minta huruf B lama-lama
menjaaaadiiiii...”
Sepi lagi, sepertinya kedua anak itu
berpikir keras tentang sesuatu berawalan huruf B. Lalu kasak-kusuk.
Bisik-bisik terdengar. Lalu cekikan.
“Mbak Zahra minta huruf B,
lama-lama menjadi BEEHAAAA...hahahahahaha,” keduanya tertawa terbahak-bahak
keras sekali.
Kami berdua berpandangan, lalu
meledak tawa bersama-sama... Hahahahaha... Bisa aja!
13 Oktober 2010 jam 13:38
Tidak ada komentar: