MAKAN MALAM KAMI
"Ayo, makan!" Ayah
mengomando.Anak-anak segera berlari dan mengambil posisi strategis. Najma
bersebelahan dengan Ayah dan Nabila. Aha, tumben mereka mau bersebelahan.
Biasanya ogah, dan pakai acara saling 'mlerok'. Ada angin surga, rupanya.
Hehehe.
Zahra dan Hafidh dekat saya. Ini malam yang lucu.
Ada tebak-tebakan yang membuat kami tertawa hingga tersedak-sedak.
"Ayah, tas apa yang ada
di masjid?" Zahra bertanya pada Ayah.
"Tasbih!" saya
menjawab. yee, yang ditanya siapa, yang menjawab siapa? Ayah cuma
senyum-senyum,. Tapi dari ekspresinya, saya tahu beliau sedang berpikir.
"Tas...Tas apa?"
ayah balik bertanya.
"ayo, tas apa?" kali
ini Najma yang bertanya sambil tertawa-tawa. Zahra juga cekikikan di sebelah
saya.
"Tas...."Ayah tidak
melanjutkan. Tak punya ide!
"USTAS BUDI!!" Zahra
berteriak sambil tertawa. Saya berpikir dulu, sebelum bisa mengerti apa
maksudnya.
"Ustad Budi?" ayah
masih belum dong.
"USTAS BUDI sedang
sholat!!HAhahaha...," Najma dan Zahra masih tertawa-tawa ketika mengatakan
itu. Sekian detik, kami berdua baru memahami, dan baru tertawa. Aih, AYAH
BUNDA TULALIT! hihihi.
"Nah, sekarang... Tas apa
yang ada di rumah sakit?" Najma bertanya sambil mengedip-ngedipkan mata.
Senyumnya lebar. Asli, saya suuuukaaaa melihat anak-anak tersenyum. Ada
matahari didalamnya, yang membuat hati saya bercahaya. Deuu....
"Tas dokter!" Ayah
menjawab, asal-asalan.
"Tas orang...," saya
lebih asal lagi.
Kedua anak
kecil-mungil-bin-usil itu tertawa lagi terkikik-kikik.
"Buukaaaannnnn."
seperti koor mereka menjawab.
"Lha, tas apa dong?"
saya tanya.
"TASIEN!
hahahahahaha," kali ini mereka tertawa sangat kerasnya. Sekian detik,
lagi-lagi saya mencoba mengerti maksudnya. Lalu ikut tertawa.
"Lho, Tas apa Pas?"
Ayah protes.
"Iya...Tas ada di rumah
sakit, namanya TASIEN! Hihihi...," kedua mahluk kecil itu masih tertawa
riang gembira.
Ayah masih menatap bingung.
"Kok jadi Tasien?"
tanya Ayah.
"Aaaayaaah....Plesetan
tuuuhhhh!" saya berkata gemas. Idih, si Ayah serius amat sih! Masa plesetan
begitu gak dong!
Dan dua anak kecil-mungil-usil-centil
itu semakin tertawa. HIhihi..
02 Februari 2011 jam 5:15
Tidak ada komentar: