TUKAR GULING

Minggu, Juli 07, 2013
05 Agustus 2009


"Aku tidur sini!" rengek Damar, 4 tahun. Dia telungkup di atas kasur wangi. Wangi melati. Wangi pengantin.
"Tidak boleh, Damar. Tidur sama Ibu saja, yuk?"bujuk ibunya.
"Aku tidur sama tante Elis ajaa...," Damar mencoba nego. Malam-malam sebelumnya dia lebih sering tidur dengan Tante Elis dari pada dengan ibunya sendiri. Kadang-kadang Vera, salah seorang sepupunya, juga tidur bersama Tante Elis.
"Tidak bisa. Sekarang Tante Elis ada temannya, Paman Hari. Ayuk, sama ibu dan dek Vera."
"Tidak mau...,"Damar tetap ngotot.
"Bagaimana kalau dengan Tante Meika? " bujuk ibunya lagi. Tante Meika adalah adik Tante Elis. Damar bergeming. Akhirnya ibunya mengangkat paksa. Damar menurut sambil bersungut-sungut.

Beberapa hari, Damar dan Vera mencoba mencuri-curi perhatian tante Elis. Berusaha mengajaknya bermain bersama. Membaca buku bersama. Bermain lego bersama. Sesekali Tante Elis dan Paman Hari ikut bersama Damar dan Vera. Tapi mereka lebih sering pergi naik sepeda motor. Berjalan-jalan. Dan DAmar tidak diajak. Padahal dulu Damar sering diajak Tante Elis pergi. Rapat di masjid, berkunjung ke rumah ustadzah Neni. Belanja di Mitra. Ke pasar beli serabi. Pokonya banyak hal menyenangkan dilakukan bersama.

Damar dan Vera kehilangan Tante Elis. Mereka tidak suka. Terutama pada paman Hari. Semua ketidaknyamanan ini gara-gara dia!

Hari ini, mereka mendapat kesempatan makan siang bersama. Tante Meika menyuapi Damar dan Vera.
"Tante...,"damar memanggil. Tante Elis tersenyum.
"Aku mau ke toko buku...," kata Damar.
"Oh ya? Asyik dong. Sama ibu?" tanya Tante Elis.
"Sama Tente Elis !" kata Damar. Riang.
"waaahh, Tante tidak bisa, sayang," sesal Tante Elis.
"Tante mau kemana?" Vera penasaran.
"Bagaimana kalau perginya sama Tante Meika saja?" Damar tidak menyahut. Tampak betul dia kecewa. Paman Hari hanya tersenyum-senyum saja.
"Paman..,' kali ini Vera yang bicara.
"Besok Paman nikah sama Tante Meika saja, ya?" lanjut Vera. Semua, kecuali Damar, terkejut.
"Iya, kan kemarin sudah jadi manten sama Tante Elis. Besok, gantian mantenannya sama Tante Meika... Ya, Paman?"
Paman Hari bingung. Tante Meika juga bingung.
"Kenapa , Damar?" Tante Elis bertanya.
"Iya... Biar kita bisa tidur sama Tante Elis lagi. Gantian...Paman Hari bobonya sama Tante Meika!" Damar berkata mantap. Vera mengangguk-angguk semangat. Sepakat! bisiknya dalam hati. Adil, bukan?

Ketiga orang dewasa itu tergelak-gelak. Aih, usul yang konyol!
Karena rindu, rupanya!






Tidak ada komentar:

Ibu Guru Umi. Diberdayakan oleh Blogger.