THE BATTLE
Di grup WA keluarga, pagi ini, Najma posting:
"Day 1, PAS. Baru masuk kelas, disambut dengan: 'Naj, kamu belakangku. Aku aman.' Nyeh."
Saya meresponnya dengan emot tertawa. Cerita seputar habit sontek menyontek, kabur dari kelas, umpatan-umpatan, celaan siswa pada guru, sebutan-sebutan buruk, dan lain-lain sering menjadi bahan baru bagi saya memahami dunia pelajar usia SMA/SMK.
Jadi ingat Senin lalu, hari pertama PAS di SMKN 1.
Saya mengawas di lab yang ada di pojok timur sana. Jumlah peserta 34 siswa, dua laki-laki, sisanya perempuan. Sesi kedua, ganti mengawas di sisi utara dari lab pertama. Semua perempuan. Lab kedua ini luas, lantainya tidak ditutup karpet. Harus hati-hati saat melangkah agar tidak tersandung jalur kabel yang ditutup rapi.
Posisi saya tepat di tengah, depan lorong antara dua baris. Sejak awal, saya perhatikan, satu peserta nomor dua dari belakang, sebut saja Mawar, sering sembunyikan kepalanya di balik monitor. Sementara peserta di sebelah kanannya, sebut saja Melati, juga beraksi sama. Bedanya, gerak gerik Melati masih tampak dari meja saya. Jelas dia menoleh ke kiri berkomunikasi intensif dengan Mawar.
Saya pandangi mereka lekat. Mawar menegakkan kepalanya, melongok ke saya. Kami bertemu pandang. Dia merosot. Melati menegakkan badannya, kami bertemu pandang. Dia merosot juga. Kepala Melati miring ke kiri, mulutnya komat kamit. Kepala Mawar nongol lagi dari balik monitor, saya memandang tajam. Dia merosot lagi. Ewes-ewes lagi dengan Melati. Lalu Kepala mereka berdua nongol. Saya berdiri. Melangkah pelan-pelan di lorong. Mereka menegakkan badan, memandang monitor dengan serius.
Saya mendekati Mawar, menepuk punggungnya. Teman-teman di sekitar mendongak, kemudian memandang Mawar. Mawar teresenyum kecut. Giliran berikutnya kepada Melati. Cukup ditepuk punggungnya. Badan mereka merosot.Lalu saya diam di situ. Berdiri anteng selama sekian belas menit.
Apakah saya kejam? Mungkin. Anak-anak itu mungkin misuh-misuh dalam hati. Bisa jadi setelah itu, mereka akan membahas di grup WA, mengata-ngatai dengan berbagai kosa kata. Konon kata Najma, kosa kata teman-teman saat membahas guru, luar biasa. Dia sempat sebutkan beberapa hal, dan itu membuat saya terkejut. Setega itu? Sejahat itu? Seburuk itu?
Pendingin ruangan tepat di sisi kiri. Embusannya terasa menyejukkan. Kepala kedua pelajar itu tak lagi bergerak kiri kanan. Apa karena kedinginan? Hohoho.
Tidak ada komentar: