LDK KEREN (Kisah LDK Bag 2)

Rabu, Oktober 11, 2017







Masih seputar Najma dan LDKnya. Bagian 1 bisa dibaca disini.

Saya tergabung dalam group WA wali murid SMPIT AR Ruhul Jadid kelas VII. Saat Najma LDK (hanya) satu malam dua hari, para ortu meminta para asatidzah untuk mengupload foto-foto kegiatan. Juga menginfokan bagaimana kondisi anak-anak.
Padahal cuma satu malam, lho. Kami para ortu memang suka lebay. Ditinggal semalam kemah di wilayah Jombang saja sudah rindu. Bagaimana kalau ditinggal acara ke luar kota yang lebih jauh, ya?

Alhamdulillah, para astaidz/asatidzah bersabar mengikuti kemauan kami.
Foto-foto dikirimkan, dan kami menyambutnya dengan suka cita. Memastikan bahwa anak-anak sehat, senang, dan dibawah pengawasan orang-orang yang sangat kami percaya, benar-benar melegakan hati.

Yang mengharukan saya adalah, ketika akan berangkat, Najma membawa dua mushaf kecil. Satu untuknya, satu untuk temannya.
"Kenapa bawa untuk temanmu? Baik sekali mbak Najma," kata Ayah.
"Dia gak punya mushaf kecil, kasihan kalau bawa yang besar, repot," katanya.

Mushaf, dibawa ke perkemahan. Salah satu perlegkapan yang tak pernah lepas dari tas anak-anak. MasyaaAllah.

Foto-foto yang dikirimkan membuncahkan keharuan lain. Mereka sholat berjamaah, dengan shof rapi, di alam terbuka. KEbaikan yang menguar dari gambar sederhana itu menancapkan rasa syukur yang semakin tinggi. Acara kemah dan outbond yang biasanya penuh dengan teriakan-teriakan gembira, menyanyi-nyanyi, dikemas dengan cara berbeda.
Gembira, ceria, namun tetap syahdu dan khusyuk.







Menjelang kepulangan, para wali murid menanyakan perkiraan tiba di sekolah. Membayangkan anak-anak berwajah lelah dan capek, juga seabreg bawaan di punggungnya.
Saya menjemput pukul dua lebih, dan mendapati Najma duduk menunggu di teras kelasnya. Rok lusuh, berlumpur. Sepatu tak tampak warna hitamnya, sudah menjadi coklat tua. Baju berbercak hitam di bagian bawahnya, sebab lumpur menempel. Semuanya lusuh. Kumal, kucel.
Di becak, Najma duduk di sebelah saya. Saya mengendus-endusnya.
"Mandi gak?"
Dia tertawa. Gak bau, kok. Hehehe.

Membaca group WA, ada tulisan Kepala Sekolah yang sangat menyentuh hati.
Begini isinya:
Sepenggal Kisah Calon Para Pemimpin
(Refleksi LDKS 2017 SMPIT ARJ)


Tibalah saatnya agenda tahunan itu menyambut kita,
Menyambut para ustadz ustadzah yang sudah mempersiapkan 1 bulan sebelumnya.
Menyambut calon calon para pemimpin masa depan bagi umat dan bangsa.
Menyambut segudang konsep dan ide kegiatan untuk menggembleng para panglima

Kita siapkan waktu terbaik, tempat terbaik, dan tim terbaik.

Ya, Tim Terbaik. Karena tidak semua bisa menjadi panitia.
Mereka harus diseleksi ibadahnya, sholatnya, Qiyamulailnya, Tilawahnya, Shaum Sunnahnya serta yang paling penting dan seleksi terberat yaitu, tentu hafalan Quran dan terjemahan khusus yang telah ditentukan tentang kepemimpinan dan amal jam’i.

Sehingga yang mengelola kegiatan adalah pribadi pribadi terpilih, terbaik dan berkomitmen untuk mentauriskan nilai nilai kepemimpinan. Kami meyakini kekuatan kegiatan itu terletak pada ruhiyah dan semangat para pengelolanya, sebaik apapun konsep kegiatanya tapi jika pengelolanya tidak satu level ruhiyah dan semangatnya . maka acara akan terasa hampa. Karena itu semua panitia dan tim sepakat untuk menyiapkan Tim terbaik dan konsep kegiatan terbaik sehingga bisa merasuk ke hati sanubari calon pemimpin terbaik.
Dan semangat itulah yang kami lihat sepanjang acara dimulai sampai pada semua sesi kegiatan. Semua diperhitungkan dengan cermat oleh tim terbaik, hampir grup WA panitia tidak pernah sepi dari komunikasi dan koordinasi. Demi mempersembahkan yang terbaik untuk calon para pemimpin.

Fisik dan wajah peserta pun nampak lusuh dan lelah, tapi semangat serta geloranya masih senantiasa terpancar dari jiwanya. Mulai dari kegiatan outbond yang melatih kepemimpinan, ketangkasan, teamwork, ketahanan dan survival semua dilakukan dengan penuh semangat.

Sampai pada kegiatan malam yang diisi dengan pentas kreatifitas yang luas biasa, memadukan antara seni, sastra, mental, kepemimpinan, teamwork, kreatifitas dan menghargai karya orang lain semua berlangsung dengan penuh keceriaan. Seakan menghapus kepenatan outbond disiang hari.
Setelah pentas seni, sempatlah anak anak tidur sejenak sebelum akhirnya bunyi sirine berbunyi yang artinya mereka harus berkumpul di lapangan utama untuk mendapatkan Game Misi yang akan melatih mereka sigap dalam tim, taat kepada pimpinan dan menjalankan sesuai dengan tugas dan misinya. Tidak ada benturan fisik ataupun kekerasan lainya. Yang ada adalah kecerdasan mengatur strategi dalam meraih misi.

Ditutuplah kegiatan malam tersebut dengan refleksi dan muhasabah dengan konsep jelajah malam. Menyusuri hutan dan masuk keluar pemakaman pun dilewati.
Untuk menguatkan mental kepemimpinan dan keberanianya. Semua tetap dilakukan dengan tetap menjaga Qiyamulail, bermunajat kepada Rabb semesta alam.

Dan sampailah pada ujian terakhir, ujian ketahanan, ujian kesabaran dan ujian saling menanggung beban melaui kegiatan junge track dengan jarak yang telah ditentukan. Disinlah mulai terlihat wajah wajah peluh penat seakan tiada tenaga tersisa. Namun misi harus dituntaskan.. semngat dan jiwa pantang menyerah menjadi modal utama peserta dan seluruh panitia.

Karena semua yakin, Allah lah pemilik segala kekuatan. Dan tepat sesuai rencana peserta tiba kembali dilokasi kemah pukul 9.30 wib. Dengan wajah yang penuh suka cita karena bisa melewati seluruh misi dan kegiatan dengan tuntas.
Walau terlihat lelah diwajahmu, semoga itu bernilai berkah

Kepada seluruh Ananda, kami bangga padamu..
Bangsa dan umat ini menanti peranmu..
Kelak ketika kami sudah tua dan lemah, engkaulah yang akan memegang tongkat kepemimpinan
Maka pimpinlah kami menuju syurganya Allah Swt.

Untuk seluruh Tim Terbaik Gen Five.
Terima kasih atas kesabaranmu melewati semua tahapan seleksi dan kontribusimu membantu mensukseskan kegiatan ini, semoga juga menjadi pelajaran dan bekal terbaik setelah kalian lulus dari sekolah ini. Dan target kalian, Masuk 5 besar hasil UN se Kab Jombang bisa terwujud.
Untuk seluruh Bapak Ibu walimurid.

Terimakasih atas semua doa dan dukunganya, semoga amanah yang Bapak Ibu titipkan kepada kami dapat kami jaga, rawat dan kembangkan sesuai tujuan kita bersama. Dan kami mohon maaf jika ada hal hal yang kurang sesuai.

Terspesial untuk seluruh panitia ustadz dan ustadzah yang telah mengorbankan waktu, tenaga, pikiran dan bahkan keluarga yang mungkin sedang membutuhkan, untuk membersamai mengukir tinta emas di mutiara para pemimpin masa depan. Semoga lelah dan pengorbanan ustadz dan ustadzah berbuah syurga. Itulah balasan terbaik yang kita harapkan dari Allah SWT.

Terakhir,
Syukron untuk semuanya Allah menjadi saksi atas amal kita hari ini.
Sampai Jumpa di LDKS 2018 Dahsyat


Wonosalam, 10 Oktober 2017
Kepala Sekolah


Note:
Mungkin ananda akan sangat payah ketika sampai dirumah..mohon disambut dengan penuh kehangatan, karena ditangan mereka lah tampuk kepemimpinan umat dan bangsa ini akan terbawa..


MasyaaAllah. Indah sekali. Barakallahu fiikum, Asatidz dan Asatidzah SMPIT Ar Ruhul Jadid. JAzakumullah khoir atas bimbingannya.
Saya mewek, terharu. Pemirsa juga, kah?

Tidak ada komentar:

Ibu Guru Umi. Diberdayakan oleh Blogger.