DEMAM UKG

Senin, Desember 14, 2015
Demam UKG melanda.

Yang belum UKG, mencari informasi jenis soal yang keluar. Konon katanya, sebagian soal bahasa berupa bacaan-bacaan panjang.

Jadi ingat ketika ujian sebelum PLPG tiga tahun lalu.
Teman-teman satu ruang yang sudah saling kenal bersepakat untuk saling membantu. Dalam tanda kutip, tentunya.


Ketika soal dibagi, saya mendapati soal yang keren. Bacaan panjang-panjang, sementara butir soal per bacaan sedikit.

Maka inilah yang terjadi: kepala-kepala menunduk, menekuni soal dengan serius. Kesepakatan saling membantu tidak menemukan celah untuk diterapkan di tengah-tengah waktu pengerjaan.
Kami seolah-olah tenggelam dalam naskah-naskah panjang, tema-tema asing (sebenarnya ya populer juga sih tema bacaannya), dan kosa kata yang aduhai.

Di belakang saya, seorang ibu, tak habis-habis bergumam: "astaghfirullah, ya Allah, Innalillahi, masyaaAllah..."

Saya pikir, sang ibu guru mengerahkan seluruh hafalannya tentang kalimat thoyyibah. Bagus, kegalauannya melahirkan pahala.

Sesekali terdengar helaan nafas. Saya melihat sekeliling. Wajah-wajah tegang, pucat, dahi berkerut, geleng-geleng kepala.
Soal-soal kami ibarat teror yang menghisap seluruh energi gembira seisi ruang.

Akhirnya, lima belas menit menjelang waktu habis, pengawas memberi kode batas waktu.

Dan, eng ing eng...Seorang guru menarik lembar jawaban seseorang, lalu berdiri di depan kelas. IA membacakan jawaban keras-keras. Teman-teman fokus menyimak dengan tekun.

Saya hanya bisa melongo. Tidak mengira akan mendapatkan pemandangan serupa itu.

Amazing! Itulah sebab kebiasaan menyontek susah hilang di kalangan siswa. Lha wong gurunya aja gitu!

Hehehe. Konyol.

Tidak ada komentar:

Ibu Guru Umi. Diberdayakan oleh Blogger.